Proses pemurnian nira adalah proses untuk membuang atau menghilangkan
zat organik dan anorganik bukan gula yang terdapat dalam nira gula kasar
(crude), sehingga diperoleh nira gula dengan kadar sukrosa yang
maksimum dan jernih. proses pemurnian nira gula kasar dapat dilakukan
melalui proses karbonatasi dan atau sulfitasi. Proses pemurnian nira
(karbonatasi dan atau sulfitasi) dilakukan dengan cara mencampur nira
kasar yang mengandyung kapur dengan gas CO2 (karbonatasi) dan SO2
(sulfitasi) yang dilanjutkan dengan proses penggumpalan dan pengendapan
bahan bukan gula dan penyaringan untuk mendapatkan gula murni.
Proses pencampuran antara gas, cairan, dan padatan yang selama ini
dilakukan adalah dengan menggunakan reaktor tangki berpengaduk atau
reaktor kolom kontaktor (tray atau packing). Penggunaan reaktor
berventuri dal;am proses karbonatasi dan atau sulfitasi dapat
meningkatkan tingkat kemurnian gula yang dihasilkan. Hal tersebut
dikarenakan pada reaktor berventuri, reaksi berlangsung lebih cepat
sebagai akibat dari proses pencampuran yang baik serta tingkat efisiensi
penggunaan gas yang tinggi. Efisiensi yang tinggi dapat dicapai dengan
terhisapnya kembali gas yang tidak bereaksi dengan nira kasar ke dalam
sistem venturi. Penggunaan reaktor berventuri ini merupakan alternatif
untuk mengoptimalkan pemurnian nira dalam proses karbonatasi dan atau
sulfitasi, sehingga diperoleh nira yang lebih jernih.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperbaiki teknik proses
pemurnian nira gula kasar, yaitu dengan menggunakan reaktor berventuri.
Faktor yang sangat berperan dalam proses pemurnian nira (karbonatasi
atau sulfitasi) adalah laju alir nira yang melewati venturi, laju alir
atau tekanan gas, suhu pemanasan dan jumlah kapur yang digunakan.
Faktor-faktor tersebut diupayakan dapat meningkatkan tingkat kemurnian
nira gula yang dihasilkan.
Jumat, 05 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pijakan kaki ke depan
Total Visitor
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar