MADRID – MotoGP melakukan sejumlah perubahan untuk balapan musim 2013
mendatang. Perubahan peraturan yang paling terlihat adalah memperkenalkan
sistem penalti untuk para pembalap.
Selama musim 2012, banyak sekali insiden yang membahayakan para pembalap, khususnya untuk kelas Moto2 dan Moto3. Maka dari itu, perkenalan penalti poin ini jawaban untuk para pembalap yang sering membahayakan pembalap lain.
Ada tiga tahapan pengurangan poin. Pertama adalah dikurangi empat poin dan harus memulai dari urutan paling belakang, dikurangi tujuh poin dan pembalap itu harus mulai dari pitlane serta 10 poin dan pembalap dilarang untuk tampil sebanyak satu kali balapan.
"Telah diakui ada kebutuhan untuk mengatasi masalah pembalap yang terus-menerus diperingatkan atau dihukum karena membahayakan pembalap lain atau melakukan pelanggaran serius lainnya seperti menyerang marshall atau ofisial lain," demikian pernyataan Komisi Grand Prix.
"Untuk mengatasi masalah itu sebuah sistem poin penalti baru telah diterima. Race Direction bisa menghukum seorang pembalap dengan sejumlah poin penalti dari satu hingga 10 poin,” lanjut pernyataan itu dilansir dari Autosport.
Panitia balapan mulai gerah dengan kelakuan pembalap yang bersikap keterlaluan. Contoh yang paling anyar adalah insiden yang menimpa Marc Marquez. Juara Moto2 itu bersenggolan dengan pembalap Simone Corsi dalam balapan di Valencia.
Tapi, Marquez yang musim depan memperkuat Repsol Honda hanya mendapatkan hukuman memulai balapan dari belakang. Hasilnya, pembalap asal Spanyol itu berhasil memenangi balapan tersebut.
“Begitu pembalap terkena hukuman paling berat 10 poin, maka poin penalti akan mulai dari nol lagi. Tapi, poin penalti tidak akan dihitung pada musim berikutnya,” demikian tutup Komisi Grand Prix.
Selama musim 2012, banyak sekali insiden yang membahayakan para pembalap, khususnya untuk kelas Moto2 dan Moto3. Maka dari itu, perkenalan penalti poin ini jawaban untuk para pembalap yang sering membahayakan pembalap lain.
Ada tiga tahapan pengurangan poin. Pertama adalah dikurangi empat poin dan harus memulai dari urutan paling belakang, dikurangi tujuh poin dan pembalap itu harus mulai dari pitlane serta 10 poin dan pembalap dilarang untuk tampil sebanyak satu kali balapan.
"Telah diakui ada kebutuhan untuk mengatasi masalah pembalap yang terus-menerus diperingatkan atau dihukum karena membahayakan pembalap lain atau melakukan pelanggaran serius lainnya seperti menyerang marshall atau ofisial lain," demikian pernyataan Komisi Grand Prix.
"Untuk mengatasi masalah itu sebuah sistem poin penalti baru telah diterima. Race Direction bisa menghukum seorang pembalap dengan sejumlah poin penalti dari satu hingga 10 poin,” lanjut pernyataan itu dilansir dari Autosport.
Panitia balapan mulai gerah dengan kelakuan pembalap yang bersikap keterlaluan. Contoh yang paling anyar adalah insiden yang menimpa Marc Marquez. Juara Moto2 itu bersenggolan dengan pembalap Simone Corsi dalam balapan di Valencia.
Tapi, Marquez yang musim depan memperkuat Repsol Honda hanya mendapatkan hukuman memulai balapan dari belakang. Hasilnya, pembalap asal Spanyol itu berhasil memenangi balapan tersebut.
“Begitu pembalap terkena hukuman paling berat 10 poin, maka poin penalti akan mulai dari nol lagi. Tapi, poin penalti tidak akan dihitung pada musim berikutnya,” demikian tutup Komisi Grand Prix.
0 komentar:
Posting Komentar